*Sorak - sorak* Weee... kita LULUS !!!
Selamat yah buat semua kelas 3 angkatan 2013 seluruh Indonesia yang telah dinyatakan lulus. Puji Tuhan dan Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. You are the best! Oh ya menurut Kemdikbud, tahun ini peserta UN SMA sebanyak 1.573.036 (99,48%) siswa telah dinyatakan lulus dan ada 8.250 (0,52%) siswa dinyatakan tidak lulus loh. dan istimewanya sekolah kami, SMAN 1 Mataram angkatan Smansa Emon lulus semua 100%!
Hanya satu kata yang sangat berharga, dan jika disebutkan bisa membahagiakan dan sorak sorak kegirangan anak SMA dan itu adalah kata "LULUS".... Wah perlu kalian tahu kata "LULUS" ini menjadi trending topic se-Indonesia. Ya ialah, ribuan anak-anak Indonesia menyuarakan kebahagiannya di twitter/social media lainnya. Terlebih banyak yang doa-doa sih sehari sebelumnya kayak "Ya Tuhan semoga saya, teman saya, sekolah saya, angkatan saya bisa lulus semua dengan nilai yang memuaskan" dan terbukti kita semua lulus.
Ada perasaan lega??? Ada banget malah. Lega sekali rasanya larena ketakutan saya dan teman-teman saya (yang jujur) gak terbukti, apalagi Tuhan selalu bersama orang-orang yang jujur tahun ini. Yaaaa sudah bersyukur sekali dapat nilai segini dan tidak kalah nilainya sama yang curang-curang. Saya bersyukur sekali, setidaknya puas lah rasanya setelah lihat nilainya hasil kerjaan sendiri, dengan kemampuan sendiri, dan ngerjain semampunya yang saya inget dan yakin dengan persiapan-persiapan belajar yang telah saya lakukan. Walaupun sempet jejah juga sih, sempet nangis takut ngecewain hasil nilainya dan streess takut kalah nilainya ama mereka-mereka, takut terpengaruh pake dan dapet gitu-gituan (you know what i mean), tapi kalo kita sudah yakin ama Tuhan kenapa tidak kita jujur juga.. Tuhan maha tahu, dan maha penyanyang bagi orang yang tetap mengikuti jalanNya.. Terkadang mungkin mereka melakukan hal itu karena tidak percaya dengan kemampuannya sendiri, atau kurang belajar, gak siap dan lebih percaya dengan "hal yang instant", tapi saya yakin didalam lubuk hati mereka sebenarnya mereka tidak ingin melakukan hal itu tapi karena kondisi dan berbagai faktor seperti ikut-ikutan temen juga bisa menjadi hal pemicu sehingga mereka terpaksa melakukan hal yang kurang terpuji, eh lebih tepatnya curang..
Hey, jangan tersinggung dong. Saya disini bukan menggurui, tapi hanya berbagi-sharing. Yang milih jalan itu kan kamu sendiri, dan kamu pasti tahu konsekuensinya dari awal yaitu Malu. Tapi terlepas dari hal tersebut, semoga Tuhan memaafkan perbuatan kalian yang melanggar jalur dan pasti akan bisa kembali lurus kejalanNya.
Ngomong-ngomong, pastinya kita selama ini telah merasakan hambatan-hambatan selama UN seperti UN diundur lah makin down feelnya, kecapean ikut bimbel karena pulangnya malem, kadang sakit panas-batuk-pilek-demam, gak inget makan seharian gara-gara fokus ngerjain soal terus apalagi kalo gak ketemu jawabannya makin penasaran, bisa dibilang sekolah itu adalah rumah kedua kita dan bimbel itu rumah ketiga kita gara-gara saking seringnya pergi ketempat itu, kadang pernah bosen ada pelajaran tambahan (pengayaan sampe sore). Dirumah cuma dipake buat numpang belajar, makan dan tidur malemnya aja, sisanya ya diluar. Terus sering ke perpus nyari buku-buku, sering browsing atau tampangin social media pastinya juga untuk update info-info terbaru seputar ujian nasional (gara-gara diundur itu loh), selalu jejah, gak tenang tidur semalaman, kadang-kadang tengah malam tiba-tiba bangun, stress meningkat, jerawat bermunculan, dan (saya, gak tanggung tanggung sudah tidak haid selama 11 bulan! tidak lancar gara-gara stress dan gangguan hormonnya kata dokter ). Huft... itu semua yang kita rasakan sebelumnya, Ya, lebih tepatnya lagi ketegangan saat masa masa kelas 3. Pokoknya siklus kehidupan selama kelas 3 itu agak berantakan dah...
Well, gimana menurutmu serangan isu-isu kelulusan satu-dua hari sebelum pengumuman? Lumayan bombastis, membuat saya jejah juga lo. Apalagi isu-isu tentang kelulusan di NTB rendah, terus ngelihat soal-soal UN nya yang lumayan susah bikin sakit perut, mules, bikin gak tenang tidur. Puncaknya tuh waktu H-1 nih. Siang harinya saya pergi ke sekolah, gara-gara ngeliat tweet di twitter yang masih simpang siur infonya jadinya mau gak mau saya pergi ke sekolah. Saat sampai sana, nah kebetulan nih ketemu teman-teman sekelas jadi gak sendirian deh. Walaupun telat datengnya, tapi lucky bisa sempet berpapasan dengan mereka.
Walaupun bagi sebagian orang (yang tidak sedang menjalani UN) mengatakan bahwa Lulus itu biasa saja, tapi bagi kita yang menjalaninya, khususnya kelas 3 SMA/K merasakan bahwa kita dikatakan "Lulus" itu begitu luar biasa rasanya. Betul tidak? Bangga juga pastinya karena selama ini sudah belajar rajin dan hasilnya pun memuaskan. Well, memang apapun yang kita kerjakan kalo kita mengerjakannya dengan serius dan fokus pasti berhasil, la begitu juga sebaliknya. Rasanya waktu dinyatain LULUS itu seperti nano nano, ada asem manis asin. Kaget, tapi disamping itu juga ada perasaan lega. Terus meledak ledak gitu rasanya seperti permen dinamit. Kalau gak tahu permen dinamit, warna bungkusnya biru, permennya warna putih, isi dalemnya coklat. *oke abaikan yang ini*
By the way, special thanks saya buat Kemendikbud untuk sistem ujiannya yang meminimalisisr terjadinya kecurangan dan melindungi anak - anak yang masih jujur (salah satunya saya). Walaupun agak trouble saat pelaksanaan UNnya yang diundur beberapa hari karna telat pendistribusian soalnya, okelah itu juga bisa dimasukin sejarah pendidikan tuh "Angkatan UN diundur". Soalnya selama sejarah dunia pendidikan belum pernah tercetak rekor UN itu diundur, dan pelaksanaan di setiap daerah berbeda-beda hari dan tragisnya ada 20 paket plus barcode. Piyee to? hahaha... Tapi sukses buat tingkat kesulitan soalnya dan pemeriksaan hasil ujiannya tidak ada sampe ada yang salah teknis lagi (LJUN kebaca ato saat ngebunderin pake pensilnya).
Okeh.. Dari sini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa kita sebaiknya:
Percaya Tuhan, bukan kunci jawaban - Gayatri K.D
Sekali lagi terima kasih ya Tuhan, Sang Hyang Widhi Wasa karena hasil UN saya kali ini sudah memuaskan. Tidak sia - sia saya katakan kita giat belajar demi untuk meraih sesuatu yang diinginkan memang. Saya mengerjakan UN ini semampunya saya, dan sejujur-jujurnya, sedangkan tentang hasilnya saya serahkan kepada Tuhan, saya hanya pasrah setelah itu.
Tapi memang Tuhan itu Maha Esa, Maha segala-galanya, Maha Pendengar umatnya yang percaya padanya, pokoknya bila kita percaya Tuhan, Tuhan pun memberkati kita sebaliknya, seperti kata-kata yang pernah saya dengar yaitu:
"Diberkatilah orang-orang yang mengandalkan Tuhan yang menaruh harapannya kepada Tuhan" ... Yup, berdoalah dan percayalah kepadaNya, pasti Tuhan akan menolong karena kasihnya tak terhingga. The Power of pray, faith... Doa itu luar biasa...
Lalu ada lagi istilah seperti Mestakung, semesta mendukung.
When you want something badly enough, all
the universe will conspires in helping you to achieve it - Paulo Coelho
Tapi gak mungkin juga lah kalo berdoa saja tanpa adanya kerja keras. Nol besar... Karena tak ada sukses tanoa kerja keras. (Yakini itu). Sama aja seperti quotes :
"Doa tanpa usaha dan kerja keras itu sama saja kebohongan, dan sebaliknya usaha tanpa doa itu adalah kesombongan " - Mr. Blue
Oh ya saya ketahui baru kemaren, pantesan kita dilarang kesekolah pake baju seragam. Coba kalo dikasi, waktu diumumin pengumuman kelulusannya bahwa kita semua lulus 100% gilanya pasti luar binasa. Rusuh rusuh, coret sana soret sini pake pilox, sorak-sorak, konvoi, ada nangis bareng (low level), menjerit-jerit sape ada yang kerasukan (high level nih) atau apalah namanya itu saking histerisnya menuangkan kebahagiannya. Tapi ternyata syukur itu semua gak terjadi. Nyatanya disini, pagi-pagi bangun terlambat (lagi) dan gak beli koran karena udah tahu kalo kita udah lulus, dateng kesekolah siangnya pake baju bebas eh tahu - tahunya sepi banget, secara anak kelas 1 dan 2 libur, terus guru-guru udah pulang gara-gara jumatan hari ini dan temen-temen yang keliatan disekolah bisa dihitung pake jari. Sensasinya? Lega sih lega setelah liat nilai nilai UN dan nilai rata-ratanya tapi... agak gimana gitu kok saya ngerasa feelnya kurang karena gak ngelihatnya bareng semua temen-temen, jadinya gak bisa nangis teriak bareng-bareng.
By the way saya mau ucapin terma kasih nih sebenarnya sama temen-teman, guru-guru yang telah membantu dan mengajarkan saya saat saya menemukan soal yang susah dan membingungkan saya. First of all, saya ucapkan terima kasih kepada Gayatri. Gara-gara dia nih saya akhirnya mengerti sedikit demi sedikit setelah dapat penjelasan dari dia, humble banget anaknya, gara-gara dia juga nih saya terpacu untuk semangat lebih giat belajar dan gak ikut-ikutan pake kunci. Terus thanks sama Dita, temen sebangkunya saya yang selalu sabar denger keluhannya saya, sabar ajarin Geografi kesaya dan akhirnya saya senang belajar Geografi, sama Mega yang sering nasihatin saya kalo jangan suka mendem-mendem perasaan, kalo sedih ya sedih bilang, marah bilang, gak suka bilang dll minimal tulis juga gak papa katanya, dan buktinya
this is it meg!
Kalau guru ya banyak banget, dari guru-guru disekolah sampe guru-guru di GO (Ganesha Operation). Kalo disekolah itu ucapin terima kasihnya sama:
Bu Astutiningsih, Bu Wiwin, Bu Ngayomi, Pak Sutardi, Bu Kastining, Bu, Pak Siswo, Bu Fit. Bu Dayu, Pak Rusdan, Bu Har, Pak Sugino, pak Ojik, Bu Tyas.
Berapa sih nilai saya dapet emangnya?
Nilai UN saya 51,45 lalu kalau nilai rata-rata akumulasi UN dengan US itu 8,9. Nilai yang paling terendah punya saya yaitu bahasa inggris, dapetnya 78. Gak tahu juga kenapa, sepertinya gara-gara saya terlalu terlena ngantuk dan sedikit depresi nangis setelah kerjain ekonomi (yang waktu itu menurut perasaan saya bingung milih jawabannya) jadinya mungkin ngefek saat baca soal reading bahasa inggris yang panjangnya bisa setengah halaman itu *ckckckck*. By the way, saya dapet peringkat ke-3 di kelas IPS, secara cuma satu kelas. Walaupun begitu saya ga tau juga apa sih efeknya dapet peringkat ini (dapet hadiah mungkin dari sekolah), tapi semoga aja nilai dan peringkat tersebut bisa dipakai untuk membantu dan lebih mempertimbangkan kelulusan snmptn undangan saya. Amin
Ya walaupun pengumuman kelulusan kali ini belum berarti aman kayak kita bisa duduk-duduk tenang sambil baca komik, tetapi perlu diketahui kelulusan UN inilah awal dari segalanya. Kita tidak boleh bersenang - senang dulu hep. Masih ada perjalanan selanjutnya yang menunggu didepan kita. Tanggal 28 Mei 2013, 4 hari lagi masih menggentayangi kita dengan status -lulus snmptn-gagal snmptn-ikut sbmptn- dan pastinya kalo saya gak bisa lolos snmptn undangan, terpaksa deh saya harus daftar dan ikut SBMPTN itu. Lulus SNMPTN itu kayak lagi main iseng-iseng berhadiah, siapa yang lucky dialah yang mendapatkan "kursi"nya. Walaupun kadang kebanyakan status teman-teman saya di twitter bilang hopeless banget nih sama undangan, tapi kita harus tetap OPTIMIS, biarkan Tuhan yang memberikan yang terbaik untuk kita. Sayangnya sbmptn ini tentunya harus bayar-tak gratis dan juga kita tak lupa harus ada persiapan extra yaitu belajar serius (LAGI). Zzzz
Terakhir saya sisipkan satu quote yang menurut saya sangat bagus juga nih
"Susah
dan senang itu ada, tinggal pilih mau yang mana duluan"
Regards
- W -
SELAMAT YA ATAS KELULUSANNYA. Memang suatu kebanggaan bagi setiap orang yang lulus. Ohya, maaf saya tidak membaca semua postingan ini. Blog ini cukup bagus dari segi desain dan isi artikel juga bagus dan panjang (saya paling nggak bisa nulis panjang, hehee... :-) )
ReplyDeleteOhya, skalian saya coba komentar apakah komentar saya muncul atau tidak (sesuai pertanyaan mbak di blog saya)
Salam
Iaaa sama sama :)
DeleteOh iya udah muncul komentarnya. Setelah coba saya otak atik, eh ternyata setelah saya menghilangkan centangan di tab Google+ "Use Google+ Comments on this blog" akhirnya kembali juga bisa kelihatan komentarnya. hahaha Ternyata gara2 saya pake Google+ Comments jadinya komentarnya tersembunyi dan hanya bisa di comment bagi yang punya akun google+ saja.