Wosh.... Hallo kawan-kawan ^ ^
By the way, 1-2 minggu terakhir ini saya sedang melakukan kegiatan yang paling menguras kesabaran saya. Yup, saya berjualan, sebutan kasarnya saya berjaga toko. Okeh perkenalan saja sih, postingan yang lalu saya sudah bercerita mengenai kegiatan saya saat mempersiapkan toko saya untuk dibuka. Bukannya mau sombong atau bagaimana sih. Tapi kalau kalian anggap saya ingin menyombongkan diri, okey saat ini juga kalian bisa menutup tab blog ini. Gampang bukan? hahaha
Berikut foto toko saya dari yang awalnya kosong, tidak ada jualannya, sekarang sudah berisi. Memang butuh proses yang lama, tapi kami harus belajar menjalaninya dengan kesabaran.
Ingat saja pepatah mengatakan " Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit "
Wah masih mau lanjut baca juga ya? Okeh deh. Sebelumnya kalo gitu saya ucapkan terima kasih yaa kalian masih mau baca tulisan ini
Okeh berhenti ngolor ngelindurnya. Ngomong ngomong kalian pasti agak bingung ya apa sih Toko Rahayu itu? Menjual apa sih? Dimana tempatnya sih? atau kok namanya Toko Rahayu, kenapa gak Toko Wulan atau Sari atau Toko Sri sih? Nah pada kesempatan ini lah saya akhirnya mempunyai waktu untuk bercerita sedikit mengenai Toko yang saya buka bersama keluarga saya dan membuat saya terjaga selama 14 jam sehari. Oh ya? Yup. Keberadaan saya di Toko ini selama 14 jam dari jam 7.30 pagi hingga 11 malam. Sisa waktunya saya hanya dirumah buat tidur selama 8 jam. Well, sebenarnya sih saya cerita sedikit sekalian promosi, gak ada maksud lain kok. hehehe....
Toko Rahayu... Ya, Toko yang keluarga saya sewa untuk setahun kedepannya. Ya, saya menyewanya bukan membelinya. Sewa toko ini 15 jt/tahun. Lumayan tinggi harganya untuk pertokoan yang menjual alat-alat persembahyangan. Bisa dibilang keberadaan Toko ini sih biasa-biasa saja. Baru buka 2 minggu yang lalu sih. Letak toko ini sebenarnya strategis banget menurut saya kalau dipikir-pikir. Letaknya tepat dipertokoan baru di seberang jalan depan pasar karang jasi. Mudah kok kalau kalian mencarinya. Sudah cukup perkenalannya?
Well, agak bingung juga mau mulai cerita dari mana. Ada ide? Okelah, biar ga ribet ribet langsung saja cerita mulai dari awal. Dari pengalaman berjaga toko ini, saya sangat banyak belajar dan bersyukur dengan apa yang dikaruniawi oleh Ida Sang Hyang Widhi. Pasalnya semenjak keluarga saya membuka toko ini, segalanya sedikit demi sedikit berubah. Ada banyak positif dan negatifnya. Kalau mau diceritain satu-satu sih kayaknya gak cukup untuk 1 postingan aja, pasti ada cerita bersambungnya.
Sebenarnya pikiran untuk pertama kalinya buka usaha ditoko seperti ini gak ada sama sekali loh, cita-cita pun gak pernah terbesit di pikiran saya maupun keluarga saya. Tapi ini semua memang sudah jalan Tuhan, takdir hidup manusia sudah digariskan sejak awal.
Tugasku menunjukan jalan...
Tugasmu sampai ketujuan...
- God
Berawal dari gagasan Mama saya yang tiba-tiba mempunyai gagasan kalau gimana kita buka usaha karna Mama mendapat info tentang penyewaan toko di depan pasar karangjasi. Okeh, itu awalnya cuma iseng iseng dapat info tersebut tetapi akhirnya kami pun jadi juga menyewanya.
Awalnya gak ada kepikiran buat buka toko yang isinya jual perlengkapan sembahyangan, yang awalnya kepikiran dibuka itu yaitu salon dan jual dupa. Yup.
***
Lanjutan minggu depan ya
Comments
Post a Comment