Saya ingin mengucapkan khususnya pada hari ini " Rahajeng Nyanggra Rahina NYEPI Saka Warsa 1936 "- "Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Sala 1936" buat seluruh umat sedharma yang merayakannya.
Oh ya, kalau kalian masih bingung dan agak kurang mengerti apa itu #Nyepi dan apa saja yang dilakukan pada saat hari #Nyepi, kalian bisa tanya ke mbah google, searching dan baca singkat dah artikel tentang #Nyepi ini. ( bisa dibaca di :
Perayaan Nyepi )
Pawai ogoh-ogoh tahun ini sudah ke-4 kalinya saya ikut berpartisipasi dalam mengarak ogoh-ogoh. Yang pertama saat saya SMP, dan SMP 7 Mataram selalu gak pernah absen setiap tahunnya pasti ikut dalam pawai ogoh-ogoh ini. Lalu yang ke-2 dan ke-3 kalinya saat saya di SMA, di SMAN 1 Mataram. Sayangnya di tahun angkatan saya lah yang menjadi angkatan terakhir ikut dalam pawai ogoh-ogoh. Mengapa?? Saya agak kurang mengerti, mungkin karena masalah internal. Okeh, dan kali ini saya ikut berpartisipasi dalam ogoh-ogohnya Poltekes Mataram. Hahahha lucu ya saya ikut wong saya dari Unram, tapi menurut saya sih gak masalah karena kebetulan tahun ini Unram tidak membuat ogoh-ogoh dan saya pun diajak oleh Dea ikut bareng mereka, ya sudah saya mengiyakan saja. Kesempatan gak datang 2 kali lo, so ambil saja kesempatan itu.
" Just remember, when you should grab something, just grab it. But, when you should let go, let go. "
See ? Itu bapak walikota Mataram sedang menyampaikan kata-kata dalam pembukaan pawai ogoh-ogoh ini. Ada pernyataan yang saya tangkap dari perkataan si Bapak Walikota ini yaitu "
Musuh kita yang sebenarnya bukan orang lain ataupun "butha kala" tetapi ternyata musuh kita yang sebenarnya itu ada didalam diri kita sendiri ". Kalau saya telaah, menurut saya ada benarnya juga. Di dalam ajaran Hindu kita mengenal ada namanya dengan
Sad Ripu yaitu 6 musuh yang ada didalam diri manusia.
Yang pertama Kama (nafsu dan keinginan), kedua ada Lobha (tamak/rakus), ketiga Krodha (kemarahan), Moha (kebingungan), Mada (kemabukan, entah mabuk cinta, harta dsb), dan terakhir yaitu Matsarya (Iri hari dan dengki).
Tentu saja keenam musuh ini memberikan pengaruh yang berbeda-beda dalam diri kita, tapi intinya jika keenam musuh ini sudah ada didalam diri kita, hal itu bisa saja menyengsarakan kita. Maka dari itu, kita harus bisa belajar mengendalikan keenam musuh
Sad Ripu ini agar menjadi teman terbaik kita.
Sarasamuscaya 80
" Mano hi mulam sarvesamindrayanam pravartate, subhasubhasvavashtasu karyam tat suvyavasthitam."
Artinya :
Sebab yang disebut pikiran itu, adalah sumbernya nafsu, ialah yang menggerakkan perbuatan yang baik atau pun buruk; oleh karena itu, pikirkanlah yang patut diusahakan pengendaliannya.
Nah sebenarnya tujuannya dalam mengarak-arakan ogoh-ogoh ini disepanjang jalan itu sebagai representasi sifat bhuta kala kita, dan setelah itu ogoh-ogoh dimusnahkan/dibakar guna simbolis menghilangkan sifat bhuta kala tsb. Alasan sifat bhuta kala yang dimusnahkan agar keesokan harinya (pas Nyepi di awal Tahun Baru Caka) kita dengan khusyuk melakukan puasa yang dikenal dengan namanya Catur Brata Penyepian (No Work, No Fire, No Travelling and No Pleasure).
|
ki-ka : angga, dea, dan saya. Dea sohib saya, dan Angga pacarnya Dea. Mereka berdua sangat baik kepada saya. :) Mereka yang mengajak saya untuk ikut Ogoh-ogohnya Poltekes. So happy being with them. |
Oh ya hampir lupa, kenapa saya katakan Berkah Hari Raya Nyepi ? karena pada saat menjelang hari raya Nyepi ini di Toko kami ramai dikunjungi pembeli, entah mereka ingin membeli perlengkapan sarana upacara sampai membeli kamen (kain hitam), saput poleng, udeng prada sebagai pelengkap pakaian mengarak ogoh-ogoh. Jadi gini simplenya, ciri khasnya dalam berpartisipasi ikut mengarak ogoh-ogoh itu cukup dengan memakai kamen hitam (cewek maupun cowok), saput poleng (cowok), selendang bewarna gelap (cewek) dan udeng/ikat kepala (cowok) dan baju/kaos sesuai dengan tema ogoh-ogoh masing-masing. Simple bukan?. Kesannya ikut Ogoh-ogoh ini luar biasa, banyak yang excited buat ikut mengarak.
Thank You. - Om Santhi Santhi Santhi Om
Comments
Post a Comment