Skip to main content

Featured

Singgahi Lombok, Begini sambutan Krida Toyota atas kedatangan Tim Beyond Indonesia - East Timor with Toyota

Kedatangan Tim Beyond Journey di Krida Toyota NTB pada tanggal 17 April 2018 Berbicara tentang mobil, aku yakin sebagian dari kalian pasti berpikiran tentang satu nama merek mobil yang terkenal yang katanya awet dan irit yaitu "TOYOTA", dan tepat sekali beberapa hari yang lalu Selasa, 17 April 2018 di Krida Toyota (Dealer Resmi Toyota di Lombok) pun dengan gembira menyambut kedatangan para team Beyond Beautiful Indonesia yang telah melakukan perjalanan panjang kurang lebih 20 hari dari Indonesia Barat hingga Timor Timor.  Wah aku gak abis pikir nih melakukan perjalanan jauh  selama 20 hari untuk suatu misi dan melewati darat laut gunung pantai dan sebagainya dengan hanya menggunakan mobil via darat. Salut buat om-om journey. Rentetan Mobil-Mobil yang digunakan oleh Tim Journey Beyond Beautiful Indonesia Oh ya, sebelumnya pasti kalian pada masih belum tau siapa sih Tim Beyond Journey ini.  Tim Journey Beyond Beautiful Indonesia merupakan gabungan tiga ko...

Peran Akuntansi Manajemen Dalam Perusahaan

PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PERUSAHAAN



Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan: pencatat skor (score keeping), penarik perhatian manajemen (attention directing), dan penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving).
Pencatat skor      
Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan pencatatan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusunan rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan aktivitas rencana yang aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Untuk memenuhi fungsi untuk mencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan: teliti, relevan, dan handal (reliable). Ketelitian pencatatan skor setiap manajer merupakan syarat mutlak, karena informasi yang disajikan kepada manajemen akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Setiap orang yang diukur kinerjanya akan peduli (concern) terhadap unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerjanya. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi seandainya biaya yang seharusnya menjadi  beban departemen lain, oleh Bagian Akuntasi keliru dibebankan oleh departemen tertentu,  padahal setiap manajer departemen akan dinilai oleh manajer atasannya dari efisiensi biaya yang dicapai oleh setiap departemen.   
Relevansi informasi dengan keputusan yang akan dilakukan oleh pemakai informasi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan oleh akuntan manajemen dalam mengolah data akuntansi. Dalam sejarah perkembangannya, akuntansi manajemen menempuh dua pendekatan dalam pengolahan informasinya: the historical communication approach dan the user dicision model approach. Dalam the historical  communication approach, akuntansi manajemen bertujuan menghasilkan informasi historis yang unik untuk memenuhi segala macam tujuan. Dalam pendekatan ini, akuntansi manajemen didominasi oleh pengumpulan dan penyajian secara teliti informasi biayayang telah terjadi di masa lalu, dan pemakai laporan dipersilahkan melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap informasi akuntansi yang diterima sesuai dengan kebutuhannya. Di lain pihak, dalam the user dicision model approach, akuntansi menajemen berpusat pada keputusan-keputusan yang potensial akan dipengaruhi oleh informasi akuntasi. Pendekatan ini menekankan tema: “biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda” atau bagaimana informasi akuntasi memberikan kemudahan kepada pengambilan keputusan intern perusahaan dalam melakukan pemlihan alternatif secara ekonomis rasional. Pendekatan terakhir ini menggunakan rerangka (framework) berfikir: pengambilan keputusan menghadapi pilihan tindakan dalam situasi tertentu; akuntansi manajemen menyediakan informasi akuntasi yang relevan dengan keperluan pengambilan keputusan, untuk mempermudah pemilihan alternatif yang akan dilakukan oleh pengambil keputusan. Dalam menyediakan informasi ini, akuntansi manajemen berperan sebagai spesialis informasi yang menggunakan pendekatan biaya-manfaat (cost-benefit) dalam pemilihan sistem informasi yang menghasikan informasi untuk kepentingan pengambil keputusan. Dalam the user decision model approach ini, akuntan manajemen di samping mempertimbangakan relevansi informasi dengan alternatif yang dipertimbangkan dengan pengambil keputusan, juga mempertimbangakan biaya dan manfaat informasi tersebut.
Agar akuntasi manajemen dapat berfungsi sebagai pencatat skor, skor yang dicatat dan disajikan harus mencerminkan kinerja yang digmbarkan dalam skor tersebut. Relevansi pencatatan skor akan dicapai jika pencatat skor memahami aktivitas yang dilakukan oleh manajemen. Dengan demikian informasi yang direkamnya benar-benar mencerminkan kinerja yang dicapai oleh setiap manajer dan sesuai dengan keperluan pengambil keputusan.
Untuk dapat berfungsi sebagai pencatat skor yang baik, keandalan adalah attribute lain yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi manajemen. Sebagai pencatat skor, informasi akuntasi manajemen harus bebas dari kecendrungan penyusunnya untuk memihak. Jika manajemen yang diukur kinerjanya menduga fungsi akuntansi memihak kepada manajer tertentu dalam menyajikan laporannya, informasi akuntansi yang tercantum di dalamnya akan bernilai rendah, dipandang dari persepsi para pemakainya.
Penarik Perhatian
Jika akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencatat skor yang baik, tahap perkembangan berikutnya adalah sebagai penarik perhatian manajemen. Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksana rencana yang memerlukan perhatian,  agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik. Jika informasi akuntansi manajemen dihasilkan oleh akuntan yang tidak memahami manajemen (sehingga skor tersebut tidak mencerminkan  kinerja manajemen) atau tidak dapat diandalkan karena tidak adanya integritas akuntan manajemen yang menyusunnya, informasi akuntan manajemen tidak dapat berfungsi sebagai penarik perhatian manajemen. Siapa yang akan memalingkan perhatiannya keinformasi akuntansi, yang disamping tidak teliti, tidak relevan, juga tidak dapat diandalkan?
Penyedia Informasi untuk Pemecah Masalah

Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah tercapai,  yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan. Manajemen selalu manghadapi ketidakpastian manakala meraka menghadapi masalah yang harus diputuskan pemcahannya. Untuk mengurangi ketidakpastian ini, manajemen memerlukan informasi, diantaranya informasi akuntansi. Untuk informasi akuntansi ini, manajemen akan berpaling kepada akuntan manajemen untuk mengurangi ketidakpastiannya. Jika informasi akuntan manajemen tidak tersedia atau tidak teliti, tidak relevan, dan tidak dapat diandalkan, maka manajemen akan berpaling ke manajemen nonakuntansi untuk mengurangi ketidakpastiannya. Atau jika manajemen tidak memahami bahasa akuntansi, sehingga keputusan-keputusannya akan didasarkan atas informasi nonakuntansi. Dengan demikian manajemen yang mendasarkan keputusan-keputusannya tidak berdasarkan informasi akuntasi, mutu keputusannya tidak bersifat ekonomis rasional. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tidak adanya bahasa akuntansi yang dapat dipakai oleh manajemen untuk berpikir. Dalam situasi semacam ini akuntansi manajemen tidak akan merupakan anggota tim manajemen yang diajak duduk bersama dengan manajemen lain dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. 

Comments

  1. Terima kasih artikelnya. salam sukses

    ReplyDelete
  2. mau tanya kak ini sumbernya darimana ya? apa nggak ada daftar pustakanya buat referensi?

    ReplyDelete

Post a Comment