Skip to main content

Featured

Singgahi Lombok, Begini sambutan Krida Toyota atas kedatangan Tim Beyond Indonesia - East Timor with Toyota

Kedatangan Tim Beyond Journey di Krida Toyota NTB pada tanggal 17 April 2018 Berbicara tentang mobil, aku yakin sebagian dari kalian pasti berpikiran tentang satu nama merek mobil yang terkenal yang katanya awet dan irit yaitu "TOYOTA", dan tepat sekali beberapa hari yang lalu Selasa, 17 April 2018 di Krida Toyota (Dealer Resmi Toyota di Lombok) pun dengan gembira menyambut kedatangan para team Beyond Beautiful Indonesia yang telah melakukan perjalanan panjang kurang lebih 20 hari dari Indonesia Barat hingga Timor Timor.  Wah aku gak abis pikir nih melakukan perjalanan jauh  selama 20 hari untuk suatu misi dan melewati darat laut gunung pantai dan sebagainya dengan hanya menggunakan mobil via darat. Salut buat om-om journey. Rentetan Mobil-Mobil yang digunakan oleh Tim Journey Beyond Beautiful Indonesia Oh ya, sebelumnya pasti kalian pada masih belum tau siapa sih Tim Beyond Journey ini.  Tim Journey Beyond Beautiful Indonesia merupakan gabungan tiga komuni

Strategi/Kiat-kiat Pemasaran yang sangat Tepat untuk Penantang Pasar dan Lingkungan sekitarnya


TUGAS PEMASARAN LANJUTAN

STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENANTANG PASAR




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam dunia marketing selalu terdapat strategi pemasaran danpersaingan-persaingan bisnis antara perusahaan satu dengan perusahaanlainnya dalam memasarkan produknya. Dalam penerapan strategi-strategibersaing tersebut akan memunculkan suatu posisi bisnis bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dalam persaingan tersebut.Strategi bersaing bergantung pada besar dan posisi masing-masingperusahaan dalam pasar.
Ada 4 pengklasifikasian perusahaan menurut peranan dan posisi yang mereka mainkan dipasar sasaran antara lain perusaan tersebut memimpin, menantang, mengikut dan menceruk pasar. Salah satu perusahaan yang menarik perhatian saya adalah Perusahaan Penantang Pasar yaitu perusahaan yang memiliki 30% pangsa pasarnya dan bisa dikatakan sebagai pesaing utama pemimpin pasar karena perusahaan "runner up" ini akan secara konstan berusaha memperluas pangsa pasar mereka dalam usaha menghadapi langsung pemimpin pasar. Biasanya pada kondisi seperti ini perusahaan dihadapkan pada dua sikap, yaitu perusahaan dapat menyerang pemimpin pasar maupun pesaing pasar lain secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar (Penantang pasar-market chalengger) atau mereka mengikuti permainan dan tidak menimbulkan gejolak (Pengikut pasar-market follower).
Ada banyak kasus penantang pasar mengejar pemimpin pasar atau bahkan melampaui pemimpin. Misalnya saja Canon, yang hanya sepersepuluh ukuran Xerox di pertengahan 70-an, sekarang memproduksi lebih banyak mesin fotokopi daripada Xerox, Toyota sekarang memproduksi lebih banyak mobil daripada General Motors, Nikon lebih banyak memproduksi kamera bagus daripada Leica. Para penantang ini berambisi besar dan menggunakan sumber daya mereka yang lebih kecil dengan lebih baik, sementara pemimpin pasar menjalankan bisnis mereka seperti biasa.
Jadi terdapat beberapa pencapaian strategi-strategi pemasaranyang dapat dilakukan oleh Perusahaan Penantang Pasar dalam bersaing dengan perusahaan pesaing lainnya, maka dari itu saya mengambil judul “Strategi Pemasaran untuk Penantang Pasar” sehingga dijadikan makalah agar kita bisa mangetahui apa saja strategi-strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan dan dilakukan oleh penantang pasar yang dimana siasatnya bisa dilakukan sehingga hal tersebut sangat penting diketahui bagi perusahaan apa saja dan mana saja untuk menghadapi para saingan perusahaan lain.
B.                 Rumusan Masalah
Bagaimana strategi-strategi pemasaran yang dapat dilakukan bagi perusahaan penantang pasar dalam menyerang pemimpin pasar dan pesaing lainnya sehingga dapat memperluas pasar dan mempertahankan pangsa pasar yang ia miliki ?
C.                 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui strategi-strategi pemasaranapa saja yang dapat dilakukan bagi perusahaan penantang pasar dalam menyerang pemimpin pasar dan pesaing lainnya sehingga dapat memperluas pasar dan mempertahankan pangsa pasar yang ia miliki.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah dua penentuan pokok yaitu. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.
Menurut  Philip Kotler ( 2004, 81 ) Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.
Sebelum menentukan strategi apa yang tepat, maka setiap perusahaan atau unit usaha harus dapat melihat dirinya menempati salah satu dari posisi bersaing dalam suatu industri.Salah satu klasifikasi posisi persaingan berdasarkan perilaku industri yaitu Penantang Pasar(market challenger) yang dimana perusahaan tersebut menempati peringkat kedua yang berjuang keras meningkatkan pangsa pasarnya demi bersaing dengan pemimpin pasar.Kita dapat memperoleh pengertian lebih jauh ke dalam arena kompetisi denganmengklasifikasikan perusahaan tersebut menurut peran yang mereka mainkan dengan menguasai sebanyak 30% dalam pasar sasaran.
Perusahaan-perusahaan yang menduduki urutan kedua, ketiga atau lebih rendah lagi dalam suatu industri, biasa disebut “runner up” atau “penyusul (trailing team)”. Perusahaan jenis ini  bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka dapat menyerang market leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut pangsa pasar.Perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar atau “market challenger”.Atau mereka yang memilih bersikap “menerima” tidak mengguncang pasar, dan disebut pengikut pasar (market follower).
Karakteristik Perusahaan sebagai Penantang Pasar antara lain :
a.       Biasanya merupakan perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba (pangsa pasarnya +30%)
b.      Selalu berupaya mencari kelemahan pemimpin pasar dan berusaha menyerangnya baik langsung atau tidak langsung.
c.       Memusatkan upaya mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan – perusahaan yang lemah.
Sebagai contohstrategi penantang pasar kita belajar dari Colgate, Ford, Montgomery Ward, Avis, Westinghousedan Pepsi-Cola, indosat satelindo celluler dan masih banyak lagi.


BAB 2
PEMBAHASAN

A.      MENETAPKAN SASARAN DAN LAWAN STRATEGIS
Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan sasaran strategis, jadi harus diarahkan pada sasaran yang jelas, menentukan, dan bisa dicapai. Dalam melakukan penyerangan pasar, penantang pasar harus menentukan segmen mana yang akan diserang.Pada dasarnya penyerang dapat memilih untuk menyerang salah satu dari tiga jenis perusahaan sehingga keputusan untuk menyerang berinteraksi dengan keputusan siapa yang  akan di serang, antara lain :
a.      Perusahaan menyerang pemimpin pasar.
Strategi ini berisiko tinggi namun memberikan imbalan yang tinggi dan masuk akal apabila pemimpin pasar tersebut adalah pemimpin palsu atau semu yang tidak melayanipasar dengan baik. Bidang yang harus diteliti adalah kebutuhan konsumen dan ketidakpuasan konsumen.Jika segmen penting tidak terlayani atau dilayani dengan buruk maka segmen tersebut akan memberikan sasaran strategi yang baik.
Contoh Strategialternative adalah mengungguli inovasi pemimpin diseluruh segmen.Seperti Xerox yang merebut pasarfotokopi dari 3M dengan mengembangkan proses fotokopi yang lebih baik. Dan akhirnya Canon merebutbagian besar dari pasar Xerox dengan meluncurkan mesin fotokopi meja.
b.      Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan yang besarnya sama, yang kurang berhasil, dan yang kekurangan dana.
Dalam strategi ini, penantang pasar dapat menyerang perusahaan yang memiliki produk tua, yang mengenakan harga berlebihan, atau yang tidak memuaskan pelanggan. Maka dari itu potensi kepuasan konsumen dan inovasi perlu diuji dengan saksama dan mendalam karena serangan frontal mungkin saja dapat berhasil jika sumber daya perusahaan yang diserang terbatas.
c.       Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil, yang kurang berhasil, dan yang kekurangan dana.
Beberapa perusahaan besar tumbuh menjadi kuat tidak hanya merebut konsumen dari pesaing, tetapi juga dengan melahap perusahaan-perusahaan kecil lainnya.Kasus ini biasa terjadi di Asia dimana perusahaan besar yang mempunyai keuangan yang baik dan pemasar-pemasar asing yang tangguh, telah mengambil alih pesaing-pesaing local yang tidak begitu baik.Misalnya untuk memasuki pasar Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan Jepang membeli perusahaan-perusahaan kecil yang ada disana.
Jadi, masalah pemilihan pesaing dan pemilihan tujuan adalah saling terkait.Jika perusahaan yang menyerang bergerak setelah pemimpin pasar, tujuannya mungkin merebut suatu pangsa tertentu. Oleh karena itu, Bic tidak bermimpi dapat mengalahkan Gillete di pasar pisau cukur karena ia secara sederhana hanya mencari pangsa yang lebih besar. Jika perusahaan yang menyerang bergerak ke perusahaan local yang kecil, tujuannya mungkin ingin menghabisi perusahaan itu.Prinsip penting yang harus diingat yaitu etiap operasi militer harus diarahkan pada tujuan yang jelas, tegas dan dapat dicapai.
B.      MEMILIH STRATEGI PENYERANGAN UMUM
Dengan adanya musuh dan sasaran yang jelas, maka para ahli strategi memandang daya tempur yang terbaik harus dipusatkan pada tempat dan waktu yang tepat, untuk tujuan yang tegas. Kitadapat memulai dengan membayangkan musuh yang menempati suatu wilayah pasar tertentu.Jika ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima strategi yang dapat dilakukan, yaitu :

1.         Serangan Frontal                   
Penyerangan dikatakan melancarkan serangan frontal (berhadapan) jika iamengumpulkan kekuatannya menentang lawannya. Jadi penyerang mengerahkan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawannya sehingga menyerang kekuatan musuh bukankelemahannya. Hasilnya tergantung pada siapa yang lebih kuat dan lebih tahan. Dalam seranganfrontal murni, si penyerang menyamai produk, iklan, dan harga pesaing. Prinsip kekuatanmenyatakan bahwa pihak yang memiliki kekuatan (sumber daya) lebih besar akan memenangkanpertempuran. Tetapi sebaliknya bisa terjadi kemungkinan besar serangan dari penantang tidak akan berhasil jika penantang tidak mempunyai keunggulan yang jelas atas pemimpin
Misalnya saja di Cina, beberapa pembuat minuman ringan local yang besar telah gagal menghalangi penjualan Coca-Cola dan Pepsi-Cola karena kedua perusahaan tersebut mempunyai sumber daya dan keunggulan yang besar untuk bersaing.Seperti dikatakan seorang konsumen Cina, “Saya minum Coke setiap hari dengan makanan sehingga rasanya menyenangkan dan menggairahkan.Tidak ada pesaing Cina yang baik … Semua minuman Cina adalah hangat dan tidak dingin.Kualitasnya tidak stabil dan banyak yang palsu.
Supaya serangan frontal dapat berhasil, penyerang harus lebih kuat daripada pesaingnya.Jika kekuatan penyerang lebih sedikit, serangan frontal artinya bunuh diri.Sebagai salah satu alternative serangan frontal yang murni, penyerang dapat meluncurkan serangan frontalnya yang sudah dimodifikasi, yang paling umum adalah menurunkan harga seperti yang dilakukan pesaingnya.Bentuk lain dari strategi agresif harga yang melibatkan investasi besar adalah  dengan menghasilkan biaya produksi lebih rendah dan menyerang pesaing berdasarkan harga. Misalnya saja Texas Instrumen sukses menggunakan senjata harga secara strategic.Perusahaan Jepang juga meluncurkan serangan frontal yang dimodifikasi dengan memotong harga dan biaya.
2.         Serangan Rusuk
Pasukan musuh akan mengira tempat yang akan diserang dan kurangkuat di rusuk dan di belakang. Titik lemahnya adalah sasaran empuk serangan. Prinsip utamapeperangan menyerang modern adalah pemusatan kekuatan terhadap kelemahan. Penyerangmungkin menyerang sisi yang kuat untuk menyibukkan pasukan yang bertahan tetapi kemudian akanmeluncurkan serangan yang sebenarnya di rusuk atau di belakang.Serangan rusuk memberikan pemahaman pemasaran yang unggul dan sangat menarik untuk penyerang yang sumber dayanya lebih sedikit dibandingkan sumber daya musuk.Jika penyerang tidak dapat mengalahkan pihak yang bertahan dengan kekuatan kasar, penyerang dapat menyerangnya dengan cerdik.
Daerah yang diperkirakan akan diserang selalu memiliki pasukan yang terkuat, jadi perusahaan penyerang harus memiliki akal untuk mengetahui kelemahan perusahaan lawan. Ada dua strategi serangan yang dapat diterapkan, yaitu : strategi geografis dan segmen. Serangan geografis ditujukan pada daerah-daerah pemasaran yang tidak tertangani dengan baik oleh pesaing.Sebagai contohnya, daripada menyerang toko yang kuat seperti Mitsukoshi dan Seibu di Jepang, Yaohan memanfaatkan kelemahannya dipasar luar negeri. Menjelang tahun 1994, Yaohan sukses mengoperasikan 380 toko di 16 negara dan merencanakan untuk membuka 1000 lagi di Cina.
Sedangkan Serangan segmen, adalah serangan dengan menemukan segmen pasar yang belum terpenuhi oleh market leader.Strategi ini mirip dengan apa yang dilakukan market nicher atau penceruk pasar. Contoh perusahaannya seperti Shin Shii meluncurkan teh oolong dalam bentuk kaleng yang siap diminum, bersaing melawan minuman teh dan karbohidrat lainnya.Penjualannya tidak hanya melampaui minuman karbohidrat yang sedang memimpin, tetapi juga mengurangi pangsa pasar merek teh yang terkenal.Jelaslah “penemuan” Shin Shii ini ternyatakonsumen kini menginginkan teh tanpa harus bersusah payah dalam menghidangkannya dan tidak mempersalahkan meminum teh dingin.
Strategi serangan rusuk adalah nama lain untuk menemukan pergeseran dalam segmen pasar yang menimbulkan celah yang tidak dilayani produk industri itu dan masuk memenuhi celah serta mengembangkannya menjadi segmen yang kuat. Daripada pertempuran berdarah antara 2 atau lebih perusahaan yang mencoba melayanai pasar yang sama, serangan rusuk ini lebih mengarahkan pada cakupan yang lebih penuh terhadap berbagai kebutuhan pasar. Jadi dasar dari strategi ini adalah menemukan kebutuhan konsumen dan memenuhinya sehingga lebih mungkin berhasil daripada menggunakan serangan frontal.
3.        Serangan Mengepung
Serangan pengepungan (encirclement) adalah usaha untuk meraih bagian besar daerah musuh melalui serangan “kilat” terpadu.Perusahaan penyerang berusaha menembus daerah pemasaran lawan. Strategi ini dijalankan dengan serangan besar-besaran terhadap berbagai front, sehingga lawan harus melindungi bagian depan, rusuk, dan belakang pada saat yang bersamaan. Perusahaan penantang dapat memasarkan apa saja yang ditawarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang dimiliki pesaing. Sehingga tawaran perusahaan penantang tidak mungkin ditolak konsumen. Tetapi pihak penyerang harus memiliki sumber daya yang lebih dibanding yang dipunyai lawan.
Sebagai contohnya Wall’s dipasar Ice Cream menggambarkan strategi pengepungan.Merek tersebut didukung oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan induknya, Unilever, menawarkan 8 merek es krim yang berbeda dengan harga-harga yang paling murah.Ia juga mempromosikan merek individual dibawah merek Wall’s yang digunakan untuk memberikan kesan cita rasa internasional. Strategi tersebut menjadi sasaran merek untuk segmen tertentu. Seperti Split, Minimilk, Paddle Pop dan Soda adalah untuk segmen anak-anak, sedangkan Feast dan Cornetto diposisikan untuk dewasa muda sebagai makanan ringan diwaktu senggang.
4.        Serangan Menghindar
Serangan menghindar (bypass/melintas) merupakan serangan yang paling tidak langsung.Maksudnya adalah menghindari musuh dan menyerang pasar yang lebih mudah dan lemah agar bisa memperluas basis sumber daya.Strategi ini memiliki tiga pendekatan:
a)      Diversifikasi ke produk yang tidak berkaitan,
Maksudnya yang tidak ada pemimpin di pasar tersebut.Contohnya adalah masuknya Colgate ke lini produk yang tidak terkait seperti tekstil, alat2 olahraga, kosmetik, makanan dan produk-produk rumah sakit untuk menghindari Procter & Gamble.
b)     Diversifikasi ke pasar geografis baru, jauh dari pemimpin
Contohnya seperti Pepsi yang berusahan memperoleh keunggulan atas Coke di Cina. Ia menempatkan pabrik botol barunya di propinsi terpencil di Negara tersebut, yang cukup jauh letaknya dari kota-kota pesisir yang sedang berkembang tempat kebanyakan produsen minuman asing melakukan kegiatan  operasionalnya.
c)      Perusahaan dapat meloncat loncat (leapfrogging) ke teknologi baru untuk menggantikan produk yang telah ada.
Loncatan teknologi biasanya dilakukan pada industri teknologi muktahir. Daripada meniru produk pesaing dan melakukan serangan frontal, si penantang meneliti dan mengembangkan teknologi berikutnya, menyerang dan menggeser medan perang ke daerahnya dimana ia mempunyai suatu keunggulan. Contohnya Perusahaan-perusahaan Smartphone sepertiyang dilakukan oleh Samsung yang sedang gencar-gencarnya merebut pangsa pasar melalui sistem android yang semakin canggih dan Apple memperkenalkan system iOS untuk iphone.

5.        Serangan Gerilya
Perang gerilya berarti melakukan serangan-serangan kecil dan berkala terhadap berbagai daerah musuh.Tujuannya adalah mengganggu dan menurunkan semangat musuh dan akhirnya mendapat tempat permanen.Serangan grilya ini bisa menjadi pilihan lain bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang kekurangan modal untukmenyerang pasar. Karena tidak mampu melakukan serangan frontal atau bahkan serangan rusuk yang efektif, perusahaan yang lebih kecil melakukan serangan harga dan promosi pada sudut-sudut pasar musuh yang lebih besar secara acak, dengan cara secara bertahap melemahkan kekuatan pasar musuhnya.
Penyerang gerilya menggunakan carakonvensional maupun tidak konvensional untuk menyerang musuh. Cara-cara tersebut meliputi perusahaan yang menyerang secara beruntun dan gencar dengan promosi yang pendek;lalu bisa dengan potongan harga khusus pada beberapa tempat secara sembarang dalam wilayah pasar yang dikuasai perusahaan yang lebih besardan kadang-kadang tuntunan hukum.Tindakan ini diperhitungkan untuk secara perlahan-lahan melemahkan kekuasaan lawan atas pasar, dimana tujuannya adalah untuk mengganggu dan mengacau lawan dan akhirnya memperoleh tempat berpijak yang tepat.
Melakukan kampanye gerilya yang secara terus menerus mungkin dapat mahal, walaupun lebih murah daripada serangan frontal atau bahkan serangan rusuk.Lagi pula, perang gerilya harus didukung oleh serangan yang lebih kuat jika penyerang berharap memukul musuh.Oleh karena itu, sehubungan dengan masalah sumber daya perang gerilya tidak berarti operasi dengan biaya yang rendah.
C.         MEMILIH STRATEGI SERANGAN KHUSUS
Lima strategi penyerangan yang telah kita bahas bersifat sangat luas. Penantang harus menyusun suatu strategi total yang mencakup beberapa strategi khusus. Penantang pasar dapat memilih dari beberapa strategi penyerangan khusus antara lain :
1.      Strategi diskon harga
Penantang dapat menjual suatu produk yang sebanding dengan harga yang lebih murah. Ini adalah strategi inti untuk pengecer diskon, seperti best buy dan office depot. Agar strategi diskon harga berhasil, tiga kondisi  harus di penuhi. Pertama, penantang harus meyakinkan pembeli bahwa produk dan jasanya sebanding dengan produk market leader. Kedua, pembeli harus sensitif terhadap perbedaan harga dan merasa nyaman untuk berpindah pemasok. Ketiga, pemimpin pasar yang menolak untuk memotong harganya walau di serang pesaing.
2.      Strategi barang lebih murah
Penantang dapat menawarkan produk berkualitas rata-rata atau rendah dengan harga yang semurah-murahnya.Strategi itu berhasil apabila ada cukup segmen pembeli yang tertarik hanya pada harga.Akan tetapi, perusahaan-perusahaan yang membangun dirinya dengan melakukan strategi tersebut, dapat diserang oleh perusahaan yang lebih murah lagi harganya.Untuk bertahan, mereka dapat meningkatkan kualitasnya.
3.      Strategi barang prestis
Penantang pasar dapat meluncurkan suatu produk berkualitas lebih tinggi dan mengenakan harga yang lebih tinggi dari pada market leader.Sebagai contoh perusahaan Mercedes unggul dari Cadillac di pasar Amerika Serikat dengan menawarkan mobil berkualitas tinggi dan harga lebih mahal.
4.      Strategi perluasan produk
Penantang dapat menyerang pemimpin dengan meluncurkan produk yang lebih beragam, sehingga memberikan lebih banyak pilihan bagi pembeli.Seperti Hunt’s memasuki pasar kecap setelah Heinz dengan menciptakan beberapa rasa kecap dan ukuran botol baru yang beragam.
5.      Strategi inovasi produk
Penantang dapat menerapkan inovasi produk untuk menyerang posisi pemimpin.Jadi masyarakat yang paling diuntungkan dari strategi penantang yang berorientasi pada inovasi produk.
6.      Strategi pelayanan yang di tingkatkan
Penantang dapat mencoba menawarkan pelayanan yang baru atau lebih baik pada pelanggan.Contohnya serangan terkenal Avis terhadap Hertz, yang dimana menjanjikan mengantar mobil lebih bersih dan pelayanan yang ramah dan cepat.
7.      Strategi inovasi distribusi
Penantang mungkin menemukan atau mengembangkan suatu saluran distribusi baru.Contoh Avon menjadi perusahaan kosmetik pertama dengan menjual dari rumah ke rumah daripada bertempur dengan perusahaan kosmetik lainnya di toko-toko konvensional lainnya.
8.      Strategi pengurangan biaya manufaktur
Penantang mungkin mempertahankan biaya manufaktur yang lebih rendah dari pada pesaing melalui pembelian yang lebih efisien, biaya buruh yang lebih murah dan peralatan yang lebih modern sehingga dapat menetapkan harga yang lebih agresif untuk mmperoleh pangsa pasar.
9.      Promosi periklanan intensif
Beberapa penantang menyerang pemimpin dengan meningkatkan pengeluaran iklan dan promosi mereka.Tetapi hal tersebut harus konsisten dan sesuai dengan besar skala promosinya terhadap keunggulan produk tersebut.
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam menyusun strategi untuk menyerang Market Leader,perusahaan yang menduduki posisi sebagai Market Challenger harus memperhatikan dua hal pokok yaitu menetapkan sasaran strategi lawan dan memilih strategi penyerangan.Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalahmenetapkan sasaran strategis dan memilih lawan yang dihadapi, untukitu perusahaan harus melakukan analisis persaingan yang sistematis.Sasaran strategis dari kebanyakan penantang pasar adalah: peningkatanbagian pasar dengan harapan akan menghasilkan profitabilitas yanglebih tinggi. Pada dasarnya,market challenger dapat memilih salah satudari tiga jenis perusahaan yang dapat diserang yaitu: pimpinan pasar, perusahaan-perusahaan yang sama besarnya tetapi kurang berhasil serta kekurangan dana, dan perusahaan regional yang lebih kecil.
Terdapat dua aturan umum yang perlu diperhatikan olehMarketChallenger dalam strategi ini, yaitupertamasuatu perusahaan sebaiknyatidak melakukan penyerangan kecuali bila tujuan tidak dapat dicapaidengan cara lain; dan yang keduaagar penyerangan harus berhasil, makapenyerangan haruslebih superior daripada pihak yang diserang.Lima strategi penyerangan secara umum yang dapat dipilih olehMarket Challenger,yaitu:Serangan dari depan (Frontal Attack), serangan rusuk, serangan mengepung, serangan menghindar, dan serangan gerilya.
Beberapa perusahaan besar mampu menerapkan strategi-strategitersebut, yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi hanyadengan sekala besar saja tidaklah cukup, karena ada beberapa strategi pemasaranbagi perusahaan besar yang mampu menjamin keberhasilannya, akan tetapi ada juga strategi yang dapat merugikan dirinya sendiri. Dan bukanlah merupakan sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu rnenghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada yang diperoleh perusahaan besar.

DAFTAR PUSTAKA
1.         Philip Kotler, Swee Hoong Ang, Siew Meng Leong, & Chin Tiong Tan, “ Manajemen Pemasaran Perspektif Asia Buku 2”, ANDI Yogyakarta dan Pearson Education Asia, 2002; Yogyakarta
2.         Philip Kotler, Prentice-Hall, Inc., A Simon & Schuster, “Manajemen Pemasaran Edisi 9, Company Upper Saddle River, 1997; New Jersey 07458
3.         Tim Mitra Bestari, “Dasar-dasar Pemasaran Cetakan Pertama, UPFE UMY, Juni 2003; Yogyakarta

Comments