BIODATA
UNIT USAHA BISNIS
1.
Nama Toko : Toko Rahayu
2.
Nama
Pemilik/Informan : I Komang Yudiksa
3.
Jenis
Kelamin : Laki-Laki
4.
Umur : 42 tahun
5.
Pendidikan
: SMA
6.
Jenis
Usaha : Usaha Mandiri Kecil Menengah
7.
Nama/
Jenis Produk : Pakaian dan Perlengkapan Upacara Adat
8.
Adat Bali Alamat Toko: Jalan Ismail
Marzuki, Karang Jasi - Mataram
9.
Status
Tempat Usaha : Menyewa
10.
Lama
Usaha Berjalan : 3 tahunan
LINGKUNGAN
PEMASARAN
A.
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
1)
Lingkungan Makro
·
Pengaruh
Ekonomi
Dengan
fenomena harga dolar yang beberapa belakangan ini cukup menguat, sedangkan
rupiah melemah maka dari itu otomatis rata-rata semua harga barang konsumsi
ikut naik begitu pula dengan harga beli pokok kain-kain kebaya dan juga
kenaikan dalam ongkos pengiriman barang dari Bali ke Lombok. Tetapi tampaknya
hal itu menyebabkan tidak terlalu terasa dampak langsung dari imbasnya naiknya
nilai dolar, hanya ada perubahan harga pokok sebesar 1-5 % saja.
Maka
dari itu sebagai antisipasi dengan perubahan harga barang pokok yang bisa
sewaktu-waktu bisa naik lagi, Ibu Nyoman sepertinya mencoba membuat peluang
dari hal tersebut dengan menaikan harga jual barang terlebih dahulu sebagai
antisipasi apabila harga barang pokok naik terus sehingga usahanya tidak merugi
dan profit yang didapatkan lebih besar.
Sepertinya
menurut saya dengan banyak toko-toko menaikan harga itu hanya spekulasi oleh
dagang agar mendapatkan profit lebih banyak melihat kondisi ekonomi yang lagi
melemah padahal sebenarnya hal itu tidak terlalu berdampak ke usaha mereka.
#HanyaOpiniSaya
Sedangkan
dalam penetapan harga barang di toko Rahayu ditentukan oleh tawar menawar
pasar dan disesuaikan dengan pendapatan masyarakat sendiri. Dalam hal ini bisa
dikatakan sebagai peluang tetapi juga bisa menjadi ancaman. Yang dimana menjadi
peluang ketika banyak konsumen berbelanja di awal bulan yang notabene banyak
dari mereka yang baru mendapatkan gaji bulanan mereka sehingga mereka lebih
banyak berbelanja kain dan keperluan lainnya di Toko, tetapi bisa menjadi
ancaman ketika di akhir bulan terkadang toko sepi pengunjung yang dikarenakan
pendapatan dari masyarakat sudah sedikit sehingga mereka kadang enggan untuk
membeli barang-barang keluaran baru ditoko dan menunggu membelinya lagi di awal
bulan kemudian.
·
Pengaruh
Sosial dan Budaya
Toko Rahayu yang tokonya berada di Karang Jasi ini menyediakan bermacam-macam
model kain-kain kebaya terbaru dan pakaian adat sehingga apabila ada orang yang
tertarik dengan kebaya bisa berkunjung ke Tokonya. Biasanya notabene Masyarakat
Hindu banyak memiliki acara-acara persembahyangan dan Upacara-upacara adat
lainnya. Dan kini masyarakat Hindu yang berada di Lombok semakin banyak dan
juga karena daerah Karang Jasi terkenal dengan pusat pembelajaan perlengkapan
untuk orang Bali, maka dari itu dalam hal ini bisa dikatakan sebagai peluang
tetapi juga bisa menjadi ancaman.
Yang
dimana bisa terjadi peluang ketika banyak masyarakat Hindu yang ada di Lombok
mengadakan Upacara-Upacara sehingga banyak juga ada pesanan kebutuhan keperluan
upacara adat di tokonya karena dimana lagi mereka bisa membeli keperluan khusus
sembahyang kalo tidak di Tokonya. Tidak mungkin dong pembeli cari perlengkapan
upacara tapi belinya di Epicentrum, sudah pasti tidak ada yang menjualnya
disana.
Tetapi
tenyata hal itu bisa menjadi ancaman ketika ternyata di daerah Karang Jasi kini
semakin banyak pesaing pedagang lainnya yang membuka dagangannya serupa dengan
milik Ibu Nyoman, sehingga menyebabkan bisa saja terjadi peralihan
pelanggan-pelanggannya pindah ke hati lain alias pembeli tidak berbelanja ditoko
Ibu Nyoman lagi sehingga profit menurun.
Tetapi
selain itu di segi lainnya ada juga peluang lainnya yaitu yang dimana peluang
itu terjadi ketika barang seperti motif kain yang di tawarkan masih baru dan
trend, otomatis banyak yang laku sehingga Ibu Nyoman terkadang menawarkan
dengan harga yang lumayan tinggi sehingga besar kemungkinan mendapatkan profit
lebih besar.
Namun
seiring waktu barang harga barang tersebut akan mulai menurun disebabkan karena
adanya barang baru dan barang yang akan ngetrend lagi di pasaran. Maka dari itu
barang yang tidak lagi trend dan tidak laku bisa menjadi ancaman bagi Toko Rahayu
·
Pengaruh
Politik dan Hukum
Dalam
pengaruh Hukumnya sebelum perecanaan pembukaan usaha Ibu Nyoman ini sudah
terlebih dahulu mengurus beberapa surat dan izin dari pihak pemilik toko,
pemerintah dan lingkungan sekitar agar Toko Rahayu diberi keamanan dan
perizinan membuka usaha. Selain itu kalau dalam segi politiknya dagangan Ibu
Nyoman ini sering digunakan sebagai perlengkapan alat-alat upacara di Pura-Pura
besar di Lombok sehingga ini membuka peluang kerjasama antara Toko Anindya Sari
sebagai pendukung perlengkapan upacara dengan Pura-Pura Besar yang ada di
Lombok dan kini sampai Pura di Sumbawa ketika Hari Raya Hindu Besar
berlangsung. Dan bahkan terkadang apabila banyak Ibu-ibu pejabat yang ingin
membuat kebaya untuk suatu acara kantor sering kerjasama dengan Toko Anindya
Sari untuk memesankan kain kebaya yang sama dalam jumlah banyak untuk suatu
acara.
·
Pengaruh
Fisik
Status
tempat yang dijadikan Toko Aninsda Sari ini adalah hasil sewaan toko
pertahunnya. Karena konsep dagangannya ini seperti toko, tidak seperti dipasar
tradisional walaupun dalam system penjualannya masih menggunakan sistem tawar
menawar barang tapi dalam penataan fisik toko dan kondisinya lebih baik, bersih
dan rapi daripada dagangan serupa yang berada di Pasar Cakra. Ini merupakan
peluang karena kini konsumen lebih memilih kenyamanan dalam pembeliannya,
mereka lebih banyak memilih berbelanja ke Toko Anindya Sari di Karang Jasi selain
karena akses jangkau nya mudah tetapi juga karena letaknya sangat strategis ketimbang
berbelanja di Pasar Cakra karena disana katanya sumpek, agak kumuh sehingga
kurang nyaman konsumen dalam berbelanja.
Tetapi
tenyata di sisi lain bisa menyebabkan ancaman dikarenakan harga sewa toko yang
semakin tahun semakin tinggi sehingga Ibu Nyoman pintar-pinta memikirkan banyak
cara sehingga jualannya bisa laku dan bisa membayar sewaan toko hingga beberapa
tahun kemudian lagi.
·
Pengaruh
Teknologi
Melihat
pengaruh teknologi dan akses informasi yang semakin cepat dan modern kini Ibu
Nyoman berusaha melihat adanya peluang yaitu dengan menjual dagangannya melalui
internet alias online shop yang bisa melalui BBM, Line ataupun media social
lainnya. Dengan system online shop setiap harinya dapat menambah penjualan
daripada barang-barang baru karena bisa di update langsung bila ada motif kain
kebaya yang baru. Tetapi tenyata hal itu bisa menjadi ancaman ketika ternyata
bermasalah dalam hal pengiriman biaya ongkosnya terkadang bisa menjadi masalah
karena untuk menjalankan dagangan dengan sistem online shop itu butuh
kepercayaan yang tinggi yang tidak semua orang bakalan bisa dipercaya, bisa
saja pembelinya terkadang hanya nanya-nanya mau itu ini tetapi setelah
dipaketkan ternyata pembeli belum mentransfer biayanya dan lain sebagainya.
2)
Lingkungan Mikro
·
Pesaing
Kini
Pesaing terhadap Toko Anindya Sari ternyata mulai banyak di Karang Jasi. Dalam
hal ini bisa menyebabkan ternjadinya baik peluang maupun ancaman. Bisa
dijadikan peluang ketika pesaingnya itu dianggap teman positif yang bisa
sama-sama memajukan usaha dibidang yang serupa. Maksudnya apabila toko Ibu
Nyoman mempunyai motif kain yang lama, sedangkan toko pesaingnya sudah
mempunyai motif kain model terbaru itu menyebabkan Ibu Nyoman pun
berlomba-lomba memasok barang varian motif terbaru dan bervariasi mereka,
sehingga keadaan toko menjadi semakin maju dengan adanya pesaing tersebut.
Tetapi tenyata hal itu bisa menjadi ancaman ketika ternyata di daerah Karang
Jasi kini semakin banyak pesaing pedagang lainnya yang membuka dagangannya
serupa dengan milik Ibu Nyoman, sehingga menyebabkan bisa saja terjadi
peralihan pelanggan-pelanggannya pindah ke hati lain dan memilih barang murah
ditoko lain yang bisa menyebabkan pembeli tidak berbelanja ditoko Ibu Nyoman
lagi sehingga profit menurun.
·
Distributor
Dimana
salah satu alat penyaluran di Toko Anindya Sari ini via konsumen langsung, biasanya
pembeli yang langsung mendatangi Toko untuk membeli barang kebutuhan mereka,
selain itu terkadang Ibu Nyoman juga sering menggunakan distributor salah
satunya yaitu menitipkan
barang kepada reseller atau penjual
tangan kedua/pengecer dimana hal itu berpeluang agar barang jualannya cepat
terjual dan laku. Tetapi para reseller itu juga terkadang bisa menjadi ancaman
karena mereka membawa barangnya terlebih dahulu setelah laku baru ditranfer
uangnya karena pernah kejadian reseller itu membohongi Ibu Nyoman dan membawa
kabur barang jualannya entah kemana, semenjak itu tidak banyak reseller yang
dapat dipercaya oleh Ibu Nyoman.
·
Supplier
Supplier
Toko Anindya Sari mayoritas berasal dari Bali sehingga menyebabkan
barang-barang tersebut harus dikirim. Dalam hal ini dimana bisa menjadikan
peluang bagi Ibu Nyoman sehingga ongkos pengiriman barang dari Bali ke Lombok
lebih murah daripada harus jika Ibu Nyoman pergi beli barang ke Bali langsung
dan bisa mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setelah dihitung-hitung. Tetapi
hal tersebut bisa menjadi ancaman karena dalam pengiriman tersebut terkadang
ada barang kain-kain yang cacat dan rusak disebabkan pengiriman tersebut oleh
suppliernya dari Bali sehingga terkadang lebih senang Ibu Nyoman memilih
langsung kain-kain model terbaru yang ada di Bali apabila ada pendapatan
lebih/pesanan khusus.
·
Konsumen
Toko
Anindya Sari menyediakan bermacam-macam model kain-kain kebaya dan pakaian adat
sehingga yang menjadi calon utama pembelinya yaitu masyarakat Hindu yang ada diLombok. Hal ini
menjadi bisa menjadi peluang karena kini masyarakat Hindu yang berada di Lombok
semakin banyak, selain itu tidak hanya dari Lombok saja tapi bahkan dari
Sumbawa pun mereka rela nyeberang pulau untuk membeli kebutuhan perlengkapan
upacara karena untuk didaerah Sumbawa sendiri belum ada yang jual. Mereka
berpikir daripada harus membelinya langsung ke Bali, lebih baik mereka
membelinya di Lombok sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi semakin sedikit.
Tetapi
terkadang konsumen ini sendiri menjadi sebuah ancaman karena system penetapan
harga di Toko Aninsya Sari ini berdasarkan tawar menawar antar penjual dengan
konsumen, sehingga terkadang Ibu Nyoman harus memgeluarkan tenaga yang tidak
sedikit untuk meladeni setiap tawar menawar harga barangnya.
B.
LINGKUNGAN
INTERNAL
Lingkungan Internal
Di Toko Rahayu dahulu mempunyai 1
orang pegawai dan kini berkembang menjadi 3 pegawai. Dalam hal ini hal tersebut
bisa menjadi kekuatan ataupun menjadi kelemahan bagi Toko Anindya Sari. Menurut
Ibu Nyoman, yang bisa menjadi kekuatannya bahwa dengan bertambahnya pegawai
maka bantuan untuk melayani pembeli menjadi semakin banyak, sehingga yang dulu
ada pembeli yang tak sempat keurus karena pegawai itu melayani pembeli lain
maka hal tersebut tidak akan terjadi lagi. Semua pembeli bisa lebih cepat
dilayani oleh pegawainya sekarang. Selain itu dengan bertambahnya pegawai di
Tokonya, tugas yang diemban oleh yang dulunya satu pegawai kini bisa bagi-bagi
tugas sehingga lebih ringan dan lebih mudah terkoordinir, kata Ibu Nyoman. Ada
yang tugasnya untuk melayani pembeli ditoko, ada tugasnya untuk memasarkan dan
menagih tagihan-tagihan, dan mengecek persediaan stok barang-barang di Toko.
Kalau Ibu Nyoman sebagai pemilik usaha menjabat langsung sekaligus mengurusi
pengelolaan keuangan baik pemasukan, pengeluaran dan sebagainya.
Tetapi
ada sisi lain dimana terkadang bisa menjadi kelemahan, karena sering adanya
gonta-ganti pegawai dikarenakan pegawainya itu menikah lah, pagawai yang kabur
karena bermasalah atau berhenti bekerja. Dalam hal ini bisa menyebabkan Ibu
Nyoman mencari pegawai baru dan melatihnya lagi dari awal, sedangkan misalnya
tokonya sedang sibuk banyak pembeli. Selain itu kelemahannya, ada terkadang
pagawai baru yang bersikap kurang ramah dan kurang mengerti tentang
barang-barang apa yang dijual disana.
Comments
Post a Comment