Dinamika
Bisnis Jasa dan Pentingnya Pemasaran Jasa
Perkembangan industri Jasa
- Jasa
telah menyumbang 60% GDP di Eropa, sementara di Indonesia hampir mencapai 30%.
Kontribusi ini dapat dilihat dari segi income dan kemampuannya
menyerap supply tenaga kerja.
- Bateson mengungkapkan bahwa 58% total GNP dunia berasal dari sektor jasa.
- Penelitian Carlson mengungkapkan di banyak negara hampir 70% dari total
angkatan kerjanya menekuni sektor jasa.
- Di Indonesia jasa meningkat 40%
menjadi 42,1% dari tahun 1983-1994, sementara pada
periode sama industri primer turun 44% dan hanya menjadi 27% menurut BPS.
BERBAGAI
FAKTOR YANG MENDORONG PENTINGNYA PEMASARAN JASA
- Perubahan
Demografis
- Perubahan
Sosial
- Perubahan
Perekonomian
- Perubahan
Politik dan Hukum
TAHAP
PERKEMBANGAN BISNIS JASA
- Primer (ekstraktif), meliputi
pertanian, pertambangan, perikanan, dan kehutanan.
- Sekunder (barang), meliputi pemanufakturan dan pemrosesan
- Tersier (jasa domestik) terdiri atas restoran dan hotel, salon kecantikan, loundry,
dan dry cleaning, pemeliharaan dan reparasi.
- Kuarter (perdagangan) meliputi transportasi, perdagangan eceran, komunikasi, keuangan, asuransi, real
estate, dan pemerintahan.
- Kuiner (perbaikan dan peningkatan kapasitas manusia) terdiri atas kesehatan, pendidikan, riset, rekreasi,
dan kesenian.
PENGERTIAN
JASA
Jasa
adalah:
"Setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk
fisik atau tidak." (Philip
Kotler:1994)
KARAKTERISTIK
JASA
- Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa
itu dibeli.
- Unstorability. Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang
telah dihasilkan. Karakteristik ini juga disebut inseparability (tidak dapat
dipisahkan), jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
- Cuztomization / Variability Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai jenis,
tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa asuransi dan kesehatan.
Klasifikasi
jasa
dipandang dari 2 hal:
1. Tingkat
kontak konsumen dengan pemberi jasa
a.
High-contact system. Untuk menerima jasa konsumen harus menjadi bagian dari sistem. Pendidikan, rumah
sakit, transportasi.
b.
Low-contact system. Konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem
untuk menerima jasa. Reparasi mobil, (konsumen tidak harus kontak pada saat mobil diperbaiki
teknisi bengkel), Jasa perbankan.
2. Melihat
kesamaannya dengan operasi manufaktur.
a.
Pure service. Jasa yang tergolong high contact dengan tanpa persediaan, dengan kata lain
benar-benar beda dengan manufaktur. Bedah, cukur.
b.
Quasimanufacturing service. Jasa ini mirip dengan manufaktur karena jasa
ini low contact dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa. Jasa perbankan,
asuransi, kantor pos, pengantaran.
c.
Mixed Service. Merupakan kelompok jasa dengan tingkat kontak menengah (moderate
contact) yang menggabungkan beberapa fitur/sifat pure service dan
quasimanufacturing service. Jasa bengkel, pemadam kebakaran.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MENJADI KUNCI SUKSES JASA
1. Renewing
the service offering
- Consumer needs
- Service Extension
2.
Localizing the point-of-service system
- Avalaibility
is crucial : Memberikan jasa sesegera mungkin pada saat dibutuhkan.
- The
news paper illustration.
3.
Leveraging the service “contact” yaitu Memberi fasilitas, dan kemudahan
tertentu, sehingga konsumen loyal dan terhambat untuk pindah ke pesaing.
4.
Using information power strategicall adalah Menggunakan strategi informasi, untuk
melakukan setiap tindakan stategis.
5.
Determining the strategic value of a service business yaitu Menentukan nilai strategis jasa pada
konsumen, sebagai dasar meletakkan strategi bisnis.
PEMASARAN
JASA DAN PEMASARAN RELASIONAL (RELATIONSHIP MARKETING)
“ Mempertahankan pelanggan jauh
lebih murah daripada mencari pelanggan baru” (Lupiyoadi, 2001:16-17)
• Pemasaran
jasa : Fokus orientasi transaksi (penjualan)
• Pemasaran
Relational : Fokus pada kualitas, costumer service, dan aktifitas pemasaran
Definisi
“Relationship Marketing adalah
upaya menarik, mempertahankan dan meningkatkan hubungan pelanggan”
Tangga
Loyalitas Pelanggan pada Relationship Marketing
Penyokong – Penlindung – Klien –
Pelanggan – Prospek
Penekanan pada Pengembangan dan
peningkatan hubungan (mempertahankan pelanggan) (3 dari awal)
Penekanan pada pelanggan baru
(menjaring pelanggan) - Pelanggan dan Prospek
} Pasar
pelanggan
Perbedaan
Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Relational
Aspek
|
Pemasaran Tradisonal
|
Pemasaran Relasional
|
Fokus
|
penjualan
|
Mempertahankan konsumen
|
Orientasi
|
Karakteristik produk
|
Manfaat produk
|
Skala Waktu
|
Jangka pendek
|
Jangka panjang
|
Komitmen Kepada Konsumen
|
terbatas
|
tinggi
|
Kontak dengan konsumen
|
rendah
|
Kontak dengan konsumen tinggi
|
Kualitas
|
Urusan bagian operasi
|
Urusan semua departemen/orang
|
} Pasar
koneksi
Pemasaran
terbaik adalah pemasaran yang diselenggarakan oleh pelanggan anda sendiri.
Pelanggan yang sudah ada bukan
satu-satunya sumber koneksi
Sumber yang lain misalnya:
perantara, penghubung, pengganda, agen, dsb.
} Pasar
pemasok
Hubungan perusahaan dengan
pemasok tempo dulu bersifat permusuhan, kini diganti hubungan berdasar kemitraan
dan kolaborasi.
} Pasar
rekrutmen
Sumber daya
langka kunci dalam organisasi bukan lagi kapital atau bahan mentah tetapi sumber daya
manusia terampil. Merekrut
manusia yang dapat memberi kontribusi
penyampaian layanan pelanggan terbaik adalah kuncinya.
} Pasar
pengaruh (Influence Market)
Pasar pengaruh adalah kelompok
eksternal yang berpengaruh pada perusahaan
Contoh: lembaga pemerintah,
kelompok politik, asosiasi konsumen, asosiasi perdagangan, otoritas kontrol
lingkungan, dll.
} Pasar
internal
Pemasaran internal memiliki dua
konsep utama:
a. Setiap karyawan dan setiap
departemen dalam organisasi adalah
pelanggan internal dan pemasok internal.
b. Memastikan seluruh staf
bekerjasama sesuai misi, strategi, tujuan yang ditentukan organisasi.(Payne,
2000:38-47)
Comments
Post a Comment