Hai, tak terasa kini telah seminggu lamanya berlalu saya mengikuti kegiatan #NewmontBootcamp dan saat ini saya masih belum bisa move on dengan rindunya kenangan bersama perserta dan kegiatan bootcamp selama seminggu disana. #KenanganIndahBersamaTseKongKang yang paling berbekas sih. hihihi...
Oh ya, by the way maaf baru update postingan karena lagi sibuk persiapan KKN di smt 6 ini. Nah kebetulan saat ini saya sedang ngumpul dengan teman-teman tim KKN saya sampe malem dan saya mencoba mengobrol-ngobrol bertanya kepada teman-teman saya mengenai persepsi mereka tentang "Perusahaan Tambang" itu. Well, banyak banget ternyata persepsi awal mereka yang menarik dan patut didiskusikan setelah diskusi bersama mereka. Here their opinions ....
1. Anya Prisla Putrinjani, 20 th
Menurut Anya [ig: @anyaprisla] mengatakan "Hmmm... Perusahaan tambang (secara umum) itu banyak negatifnya kalo menyangkut tentang pengaruhnya terhadap lingkungan karena kebanyakan perusahaan tambang itu tidak bertanggung jawab, Mengapa? Contohnya aja dulu ketika masih kecil Anya sempat tinggal di Bangka. Disana terkenal dengan tambang timahnya, tapi ya gitu banyak yang ilegal. Mereka itu asal gali lubang tapi gak mau dikembaliin keadaannya seperti semula, jarang daerah bekas tambang itu direklamasi, jadinya kalo dilihat dari atas pesawat ngeri lan banyak bolong-bolong kayak jerawat gitu. Dan juga saking daerah bangka banyak mengandung timahnya,, semua rumah pake anti petir. Kalau hujan lan beuhhhh petir itu merembet ditanah makanya gak heran banyak kasus kematian yang kesamber petir #Oooooaaalahhhh serem juga ya.
Well, kalaupun ada perusahaan tambang disana yang mau mereklamasi, itu hanya ada segelintir hitungan jari adanya. Apalagi contoh negatifnya yaitu dampak terjadinya kebakaran hutan dan kabut asap di Pekanbaru, Riau karena disebabkan oleh keberadaan pertambangan minyak bumi dan perkebunan kelapa sawit.
2. Ngakan Made Adi Wirartha, 20 th
Menurut pendapat Adi Wiraartha yang berasal dari Karangasem - Bali bahwa perusahaan tambang itu tidak baik, karena dapat merusak ekosistem dan ekologi alam dan secara tidak langsung apabila perusahaan tambang melakukan perluasan tambang tentunya akan melakukan penebangan hutan secara liar. Dan hal tersebut dapat merusak paru-paru dunia dan menyebabkan globalisasi semakin parah. Buktinya pasti disekitar daerah tambang itu kering dan tidak ada pohonnya bukan? Hal itu artinya penggalian tanah merusak lingkungan, bukan?
4. Mila Astuti, 19 th
Menurut Mila sebagai anak gili air, dia fifty-fifty tergantung dari sudut mana kita berpikirnya. Disisi positifnya bahwa perusaahan tambang itu menjadi sumber mata pencahariannya sehingga sangat membantu masyarakat lingkar tambang dan juga tentunya kita tidak bisa terlepas dari kegiatan pertambangan karena semua barang yang kita pakai saat ini dari kalung, hp, tv dan sebagainya merupakan hasil dari pertambangan tersebut.
Untuk sisi negatifnya jika berlebihan dieksploitasi maka menyebabkan dampak buruk bagi sekitarnya seperti kerusakan alam yang bisa mengganggu ekosistem lingkungan. Apalagi kebanyakan perusahaan tambang itu kepemilikan sahamnya dimiliki orang asing. Yah tapi mau gimana lagi, Indonesia belum memiliki modal dan teknologi yang besar untuk bisa mengelola sendiri perusahaan tambang itu.
Wah kalau dipikir-pikir lagi, memang kata-kata yang dikatakan teman-teman saya benar adanya. Ini karena melihat track record yang buruk dari permasalahan atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan tambang manapun di Indonesia akhir-akhir ini. Mungkin 3 opini diatas menjadi salah satu contoh perbedaan persepsi yang ada dari miliaran isu-isu yang diterima oleh masyarakat. Dulu pun saya sempat mengalami dilema tentang percaya atau tidak kah dengan isu-isu buruk yang ditayangkan di media sosial. Dan saya yakin, salah satu pendapat diatas mengenai perusahaan tambang yang buruk pasti terlintas dipikiran kalian juga, bukan?
Okay, Pertama yang saya ingin katakan adalah meluruskan "persepsi" terkait dengan keberadaaan perusahaan tambang diluar sana bahwa "Tidak semua perusahaan tambang itu buruk dan memiliki track record yang tidak baik, walaupun memang ada banyak diluar sana perusahaan tambang yang buruk ". Menurut saya, perusahaan tambang yang ada di Indonesia ini dicap buruk disebabkan bukan yang salah tambangnya, tetapi pengelolaannya yang tidak sustainable.
Sebagai contoh jika perusahaan tambang tersebut bertanggung jawab dan berkomitmen menebus hutang nya ke alam maka dengan giat mereka akan melakukan pembenahan dalam hal pengelolaan lingkungannya. Dan sebagai hasil bukti kongkrit nyatanya yaitu mereka segera mengembalikan ekosistem lingkungan ditempat tersebut.
Nah salah satu perusahaan yang kini benar-benar serius dan berkomitmen tinggi melaksanakan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah PT Newmont Nusa Tenggara yang dimana smua programnya kini berfokus untuk mengurangi resiko atau bahaya yang berpotensi merusak lingkungan yang mungkin diakibatkan oleh operasi tambang itu.
PT Newmont Nusa Tenggara adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan di Sumbawa Barat - NTB. Hasil produk PT Newmont Nusa Tenggara ini berupa konsentrat tembaga yang mengandung sejumlah kecil emas, yang dikirimkan ke berbagai pabrik peleburan di Indonesia maupun di luar negeri untuk pengolahan selanjutnya. Jadi sekali lagi coba meluruskan bahwa Newmont bukan penghasil emas besar ya. Keberadaan lokasi tambang pun tidak terlepas memberikan kontribusi yang besar bagi negara baik dari segi ekonomi maupun sosial, karena pertambangan mempunyai kapasitas sebagai penggerak (prime mover) pembangunan di daerah terpencil.
Okeh, perlu di noted bahwa kami para peserta bootcamp selama mengikuti kegiatan bootcamp tersebut tidak sedang di cuci otaknya atau disuap oleh Newmont (banyak yang mikirnya gitu sih). Disini saya malahan belajar mengubah persepsi saya yang salah tersebut, membuktikannya secara langsung kebenarannya dan belajar menerima kenyataan yang ada. Yup, kenyataannya loh dengan mata kepala saya sendiri, jadi bukan lagi gosip/isu menurut kata orang atau berita dimedia sosial.
Oh ya memang konsekuensinya perusahaan tambang terhadap lahan yang dieksplorasi itu mengakibatkan terganggunya bahkan kerusakan hutan, alam dan ekosistem yang ada dilingkungan kita. Tapi hal tersebut tidak selamanya terjadi seperti asumsi yang kita pikirkan jika perusahaan tersebut mampu mengelola, dan bisa memperbaiki meskipun tidak bisa diperbaiki 100 persen seperti keadaan semula daerah bekas tambang itu.
Buktinya sekarang ada kawasan hijau di sekitar lokasi tambang PT Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa Barat. Wow, saya merasa takjub dengan komitmen besar dari PT NNT ini sendiri. Meski beberapa tahun yang lalu perusahaan menghadapi sejumlah tantangan baik didalam maupun dari luar, dan Newmont harus pintar-pintar meminilisir pengeluaran yang tidak perlu, tapi tanggung jawab sosial seperti reklamasi untuk pelestarian lingkungan tetap tidak diabaikan oleh Newmont ini.
Apa saja bentuk pertangggung jawaban yang sudah dilakukan dan sedang diupayakan oleh PT.Newmont Nusa Tenggara demi mengembalikan kerusakan ekosistem lingkungan di daerah bekas tambang tersebut menjadi hijau kembali ?
|
Penghargaan yang didapatkan oleh Newmont dalam hal pengelolaan lingkungan. Terrbaru Th 2015 Tropi Aditama Emas |
Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Reklamasi di PT Newmont Nusa Tenggara merupakan suatu usaha penanaman kembali menggunakan tanaman dan tumbuhan asli yang tumbuh di lahan tersebut sesegera mungkin selama periode konstruksi berlangsung. Dalam Kepmen PE No. 1211.K/008/M.PE/95 yang dimaksud reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai dengan peruntukkannya.
Proses reklamasi di PT Newmont Nusa Tenggara diawali dengan pembukaan lahan (land clearing) lalu penelitian tanah contoh (soil sampling) untuk mengetahui kelayakan tanah lapisan atas (top-soil) dan tanah lapisan bawah (sub-soil) untuk dipakai reklamasi. Penyebaran tanah dilakukan bertahap dengan pemadatan (compaction). Setelah pemadatan pada lapis pertama sampai keenam selesai, proses selanjutnya adalah pemasangan energy breaks berupa coco net (berupa jaring sabut kelapa yang fungsinya untuk mencegah erosi dilahan miring), lalu penyebaran bibit (hidroseeding) dan dilanjutkan dengan penanaman. By the way, disana tanamannya gak disiram atau dipaksa tumbuh memakai suntikan bahan2 kimia gitu, jadi tanaman disana dibiarkan tumbuh secara alami loh dengan cahaya matahari, pupuk kompos dan tetesan air hujan.
Wahhh ribet juga bukan cara pemrosesan reklamasi tersebut? (Pantas saja banyak perusahaan tambang lain yang mengabaikan hal ini). Tapi saya kagum dengan cara pengelolaannya, hebat banget kan Newmont bisa menyulap lahan daerah bekas tambang yang kering dan tandus menjadi lahan yang perlahan-lahan kembali ijo. Salut!
|
Hasil reklamasi di lahan bekas tambang Newmont yang dilakukan pada akhir tahun 2015. Bagus skali pemandangannya |
Kini Newmont sudah berhasil mereklamasi sekitar 36% daerah bekas tambang dan kedepannya akan tetap berupaya semakin menambah lahan untuk direklamasi. Wow keep fighting ya!
Dalam hal ini Newmont terhadap pengelolaan lingkungan tidak hanya berfokus terhadap penghijauan/reklamasi yang ada. Tapi juga mereka berfokus terhadap pemantauan ekologi hewan-hewan yang ada di daerah reklamasi guys.
Wah bagaimana teman-teman ? Masih ada yang diragukan lagi atau perlu pembuktian tentang penghijauan yang ada di Newmont? Silakan comment pertanyaannya dibawah ya :)
Comments
Post a Comment